![]() |
Curug Cipendok |
Indonesia memang tidak memiliki air terjun besar yang dapat disandingkan dengan Air Terjun Niagara, tetapi di negeri ini terdapat banyak curug yang cukup menarik untuk disambangi. Kata 'curug' berasal dari bahasa Sunda yang secara umum artinya 'air terjun', namun pada prakteknya kata ini lebih sering dipakai untuk air terjun kecil. Curug Cipendok di Kabupaten Banyumas merupakan air terjun tertinggi ke-15 se-Indonesia. Ukurannya pun relatif lebar sehingga membuatnya menjadi salah satu curug terindah di Pulau Jawa.
Terletak lumayan dekat (hanya sekitar 25 kilometer) dari kota terbesar ketiga di Jawa Tengah, Purwokerto, Curug Cipendok berhasil menarik cukup banyak pengunjung termasuk kami sekeluarga. Lokasinya pun cukup mudah dijangkau, bahkan bisa dengan transportasi umum. Caranya, dari Terminal Bus Bulupitu Purwokerto naik bus menuju Ajibarang lalu turun di pertigaan Pasar Losari, Cilongok. Dari situ, naik angkot Losari-Karangtengah hingga sampai di lokasi.
Tapi lagi-lagi, transportasi umum di Indonesia sering tidak dapat diandalkan. Khususnya di area ini, angkot-angkot jam operasinya terbatas. Kemudian, hanya beberapa yang benar-benar sampai di destinasi akhir dari rute resmi mereka. Biasanya, mereka akan berputar arah di tengah-tengah untuk mendapatkan penumpang di arah sebaliknya. Sekalipun ada satu dua penumpang di dalam angkot, para supir kadang tak ragu pula untuk berbalik arah. Dalam hal ini, penumpang akan diturunkan di tengah jalan. Oleh karena alasan-alasan tersebut, orang jarang sekali menggunakan transportasi umum untuk datang ke tempat wisata seperti Curug Cipendok. Umumnya, mereka akan membawa kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil. Jalanan menuju lokasi tergolong baik. Kami berlima tidak menemukan hambatan yang berarti ketika ke sana menggunakan mobil pribadi.
Tapi lagi-lagi, transportasi umum di Indonesia sering tidak dapat diandalkan. Khususnya di area ini, angkot-angkot jam operasinya terbatas. Kemudian, hanya beberapa yang benar-benar sampai di destinasi akhir dari rute resmi mereka. Biasanya, mereka akan berputar arah di tengah-tengah untuk mendapatkan penumpang di arah sebaliknya. Sekalipun ada satu dua penumpang di dalam angkot, para supir kadang tak ragu pula untuk berbalik arah. Dalam hal ini, penumpang akan diturunkan di tengah jalan. Oleh karena alasan-alasan tersebut, orang jarang sekali menggunakan transportasi umum untuk datang ke tempat wisata seperti Curug Cipendok. Umumnya, mereka akan membawa kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil. Jalanan menuju lokasi tergolong baik. Kami berlima tidak menemukan hambatan yang berarti ketika ke sana menggunakan mobil pribadi.